Strategi dakwah di tempat tugas / kkn
MAKALAH
Diajukan untuk bahan
diskusi Pada Mata
Kuliah
“ Fiqhud Dakwah”
Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi
Hidayatullah
Depok
Oleh :
Moh. Ali Ridho
Nim:13.5.5.2.020
SEKOLAH TINGGI ILMU
EKONOMI ( STIE )
HIDAYATULLAH
DEPOK
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Melihat
kondisi ummat Islam saat ini sangat memprihatinkan, jangan sampai berbicara
ummat islam sedunia, di Indonesia saja sudah banyak yang saling menyalahkan,
jangan sampai berbeda ormas, dalam satu ormas pun terkadang saling menjatuhkan
hanya karena masalah beda pendapat.
Apalagi
sampai bida ormas, mereka saling membid’ahkan bahkan ada saling menyesatkan, bahkan
eronisnya adapula yang menklem ormas lain sebagai sarang teroris. Padahal pokok
permasalahannya hanya masalah Hkifatul Furu’ yang seharusnya di
toreransi, di jadikan sebagai Rahmah bukan malah perpecahan, karena
sebanarnya hal tersebut hanya menyangkut masalah perbedaan pendapat Ulama’
Mazhab yang sama- sama kuat dalilnya, dan sama sekali tidak merusak masalah
aqidah.
Dari
sini penulis pempunyai inisiatif untuk membuat makalah singkat ini dengan judul
“Strategi Dakwah Di Tempat Tugas / KKN” besar harapan makalah ini
dapat bermafa’at bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca yang budiman umumnya.
Tujuan
atamanya, agar tidak ada lagi perselisihan yang ada di tengah-tengah masyarakat,
sehingga tidak ada lagi perpecahan dengan kesalah pahaman yang seharusnya tidak
diperdebatkan, akan tetapi di jadikan sebagai rahmat bagi ummat islam sesuwai
dengan sabda Rasul saw. “Khifatu
Ummaty Rahmatun”. Sehingga seluruh ummat islam berada dalam dasar peradaban
islam yang ikat dengan Aqidah
Islamiyah yang kokoh. Inilah persatuan yang haqiqi yang diwujudkan oleh Islam
yang sebenarnya.
Menurut
sejarah, Kelompok negara-negara Islam adalah satu-satunya kelompok di dunia
yang di dalamnya terdapat faktor-faktor pemersatu histori di samping kesatuan
geografis. Ingat, masa kejayaan negara-negara islam yang berada di dalam
kekuasaan politik di bawah payung Syari’at Islam secara selih
bergaganti mampu bertahan selama 14 abad, sementara usia impirium inggris tidak
lebih dari satu abad.
B.
Identifikasi Masalah
1.
Perpecahan
ummat islam berdasarkan masalah yang seharusnya tidak perlu diperdebatkan.
2.
Kesalah
pahaman orang-orang awam terhadap masalah tersebut.
C.
Batasan masalah
1.
Karena
kebanyakan ummat islam saat ini lebih mementingkan persatuan pemerintah
daripada persatuan ummat islam.
2.
Karena
kebanyakan juga ummat islam saat ini lebih mementingkan pribadi/kelompok
daripada kemaslahatan ummat islam.
D.
Rumusan masalah
1.
Fungsi
strategi dakwah.............................................................?
2.
Kategori (Maraatib)
Dakwah.................................................?
3.
Strategi
Dakwah Di Tempat Tugas / KKN................................?
BAB
II
LANDASAN
TEORI
A. Definisi Dakwah
Dakwah berasal dari kata kerja da’aa- yad’uu, yang berarti mengajak,
menyeru atau pun mengundang, bahkan juga menamakan. Kata ini pun digunakan
dalam berbagai makna dalam Al-Qur’an, antara lain:
1.
Istighotsah
2.
Ibadah
3.
Shalat
4.
Nidaa’ dan Tasmiyah
5.
Do’a
|
ﻮﺍﺪﻋﻮﺍﺸﻬﺪﺍﺀﻜﻢﻤﻦﺪﻮﻦﺍﷲﺇﻦﻜﻨﺘﻢﺼﺎﺪﻗﻴﻦ
ﻠﻦﻨﺪﻋﻮﻤﻦﺪﻮﻨﻪﺍﻠﻬﺎﻮﻻﺘﺪﻉﻤﻊﺍﷲﺍﻠﻬﺎﺁﺨﺮ
ﻮﺍﺼﺑﺮﻨﻓﺴﻚﻤﻊﺍﻠﺬﻴﻦﻴﺪﻋﻮﻦﺮﺑﻬﻢﺑﺎﻠﻐﺪﺍﺓﻮﺍﻠﻌﺸﻰّ
ﻻﺗﺠﻌﻠﻮﺍﺪﻋﺎﺀﺍﻠﺮﺴﻮﻞﺒﻴﻨﻜﻢﻜﺪﻋﺎﺀﺒﻌﻀﻜﻢﺑﻌﻀﺎ
ﺃﺪﻋﻮﻨﻰﺍﺴﺘﺠﺐﻠﻜﻢ
|
Definisi ini semua kita dapatkan, baik dalam keadaan kata transitif atau
pun intransitif.
Bila kata tersebut dikaitkan dengan huruf Ilaa ( ﺇﻠﻰ ), maka makna
secara umum adalah dorongan dan ajakan untuk
mengerjakan sesuatu.
ﻮﺍﷲ ﻴﺪﻋﻮﺇﻠﻰﺪﺍﺮﺍﻠﺴﻼﻢ ﻴﺎﻗﻮﻢ ﻤﺎﻠﻰﺃﺪﻋﻮﻜﻢ
ﺇﻠﻰﺍﻠﻨﺠﺎﺓ ﻮﺘﺪﻋﻮﻨﻧﻰﺇﻠﻰﺍﻠﻨﺎﺮﺘﺪﻋﻮﻨﻧﻰﻷﻜﻓﺮﺒﺎﷲ
Dari makna inilah terminology dakwah berasal. Dengan demikian dakwah secara
terminologis yakni: dorongan, ajakan dan seruan kepada umat manusia untuk bertauhid
kepada Allah dan patuh kepada ajaran-Nya, demi kepentingan dan kemaslahatan
hidup mereka secara abadi.
Dengan istilah lain sesuai era kini kiranya bisa dikatakan, sebagai ajakan
dan dorongan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus kualitas
hidup mereka. Karena itu tugas da’i adalah mengajak dan mendorong yang
tujuannya mentauhidkan Allah, sedang metode dan tekniknya bisa bervariasi dan
berkembang secara fleksibel sesuai kebutuhan.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Fungsi
Strategis Dakwah
Pada dasarnya dakwah adalah tugas utama dan terutama bahkan tugas
satu-satunya para Nabi danRasul A.S. Oleh karenanya, memikul tugas dakwah
berarti mewarisi tugas dan fungsi mulia para Nabi dan Rasul tersebut.
Pada dakwah dipertaruhkan hidup dan matinya seluruh agama, bahkan juga
semua ide. Tidak ada kebenaran, al-haq atau kebaikan yang bisa berdiri
dan berjalan sendiri, tanpa harus diperjuangkan dan didakwahkan. Itulah
sunnah Ilahi, karena itu para Nabi, Rasul dan Malaikat pun diutus dan
dikerahkan-Nya untuk tujuan tersebut.
Tidak ada yang mengira selama ini, bahwa hanya dengan dakwah ternyata
banyak sekali potensi yang terabaikan selama ini justru menjadi kekuatan
dahsyat yang menakjubkan dan mengagumkan dunia sampai saat ini, dan bahkan
tidak ada bandingannya.
B.
Kategori (Maraatib)
Dakwah
Para Ulama ada yang membagi dakwah menjadi beberapa kategori, di antaranya
sebagai berikut:
1.
Dakwah para Nabi dan Rasul
sebagai kategori tertinggi dengan alasan bahwa merekalah pioneer dakwah,
kekuatan jiwa mereka lebih handal dan lebih bersih, karena itu pengaruh dan
implikasi mereka pun lebih dalam dalam, tajam dan menukik.
2.
Dakwah Ulama sebagai khulafa
dan pewaris anbiyaa, sebab dakwah para anbiyaa memiliki dua dimensi pokok,
yakni dimensi ilmu dan intelektual dan dimensi qudrah, atau power
(kekuasaan) yang bersifat struktural. Dalam segi intelektual itulah para ulama
mewarisi para anbiyaa.
3.
Dakwah para Muluk dan Umara.
Mereka mewarisi dimensi kedua dakwah para anbiyaa, sebab mereka memiliki sarana
kekuasaan untuk mengamankan dan mempertahankan dakwah serta hasil-hasil yang
telah dicapai.
4.
Dakwah internal Ummat Islam setara dengan
kemampuan masing-masing.
C.
Strategi Dakwah Di Tempat Tugas / KKN
1.
Beberapa Elemen
Dakwah Setidaknya Meliputi Hal-Hal Sebagai Berikut :
a.
Subyek dakwah atau pelaku dakwah
yang sering dikenal dengan istilah da’i dan lebih popular dengan mubaligh.
b.
Obyek dakwah atau sasaran yang
menerima dakwah.
c.
Materi dakwah.
d.
Metode dan teknik dakwah.
e.
Takhtit dan mutaba’ah (perencanaan
dan pengendaliaan).
f.
Strategi dakwah.
g.
Problematika yang menyangkut da’i,
yakni :
1)
Kemampuan penguasaan materi dakwah
secara optimal.
2)
Kejelian mendeteksi dan
mengidentifikasi permasalahan umat.
3)
Diagnosis dan analisis permasalahan
serta kemungkinan terapi yang harus digunakan secara tepat dan akurat.
4)
Selektif, penyampaian materi dan
tema tepat.
5)
Penyajian dengan metode, teknik dan
perncanaan yang matang serta strategi yang benar.
6)
Keterbatasan sarana dan kondisi.
Semua problematika tersebut harus ditangan dengan serius, karena itu
perlu keberadaan lembaga dan institusi dakwah yang profesional, yang siap
membina dan menyiapkan kader-kader da’i yang qualified dan handal. Yang
sangat dibutuhkan tentu pembinaan dan pelatihan yang intensif dan
terarah.
2.
Problematika
Obyek Dakwah, Yaitu :
a. Hetrogenitas umat, baik secara sosial,
ekonomi, kultural maupun politik.
b.
Berbagai permasalahan umat yang
sangat kompleks.
c.
Tingkat kemampuan ekonomi umat yang
umumnya relatif rendah, membuat mereka berkonsentrasi dalam
mengejar kebutuhan hidup, sehingga minim kepeduliannya terhadap
nilai-nilai agama.
3.
Problematika
Berkaitan Materi Dakwah, Yakni :
a.
Minimnya literature dan
pedomanbakuyang benar-benar sistematis, realistik dan mudah diaplikasikan.
b.
banyak literatur yang masih
berbahasa Arab atau lainnya yang umumnya belum terjangkau para da’i.
4.
Metode Dan
Teknik Dakwah
Umumnya metode dan teknik dakwah dilakukan secara monoton, rutin
dan kurang kreatifitas juga inovasi. Karena itu, perencanaan,
pengendalian, evaluasi dan strategi dakwah sering terabaikan, dan bahkan nyaris
terlupakan sama sekali.
5.
Substansi Dan Strategi Dakwah Penulis Yang Dilaksanakan Di Tempat Tugas /
KKN
Pokok-pokok pikiran yang dijadikan substansi dan strategi dakwah Penulis
selama di Tempat Tugas / KKN adalah :
a.
Menanamkan
kepercayaan terhadap masyarakat bahwa penulis benar-benar menjalankan demi
kemaslahatan ummah.
b.
Memellihara dan
mempertahankan masyarakat Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman.
c.
Mengadakan Tarbiyatul
Qur’an bagi anak-anak khususnya dan bagi bapak-bapak/ibu-ibu yang berminat
umumnya.
d.
Menagadakan kajian
rutinitas mingguan.
Oleh
karena itu, penulis akan mengajak semua pihak, terutama bapak-bapak warga untuk
terus memberikan suppot dan mendukung perogram-perogram penulis ke depan,
sehingga kiprah penulis sebabagai Da’i benar-benar mendatangkan
manfa’at untuk kemaslahatan ummat islam, sehingga persatuan ukhwah islamiyah dapat
terujudkan.
BAB
IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dakwah berasal dari kata kerja da’aa- yad’uu, yang berarti mengajak,
menyeru atau pun mengundang, bahkan juga menamakan. Kata ini pun digunakan
dalam berbagai makna dalam Al-Qur’an, antara lain:
1
Istighotsah
2
Ibadah
3
Shalat
4
Nidaa’ dan
Tasmiyah
5
Do’a
Tidak ada yang mengira selama ini, bahwa hanya dengan dakwah ternyata
banyak sekali potensi yang terabaikan selama ini justru menjadi kekuatan
dahsyat yang menakjubkan dan mengagumkan dunia sampai saat ini, dan bahkan
tidak ada bandingannya.
Penulis akan semua
mengajak pihak, terutama bapak-bapak warga untuk terus memberikan suppot dan
mendukung perogram-perogram penulis ke depan, sehingga kiprah penulis sebabagai
Da’i benar-benar mendatangkan manfa’at untuk kemaslahatan ummat
islam, sehingga persatuan ukhwah islamiyah dapat terujudkan.
Daftar
Pustaka
Buku “Dmokrasi Atas Syura”
(Dr. Taufiq Muhammad Asy-Syawi), hal. 290-291.
Jami’ah Islamiyah Madinah, Usus Ad-Dak’wah, tt., hlm.
Abd Adhim Abd Aziz, Hadhir al-‘Aalam Al-Islami, At-Taqoddum Cairo, tt., hlm. 53- Jami’ah Al-Islamiyah Madinah, hlm. 2
http://saminsyb.blogspot.com/2012/01/ski-sejarah-dakwah-rasulullah-saw.html
Jami’ah Islamiyah Madinah, Usus Ad-Dak’wah, tt., hlm.
Abd Adhim Abd Aziz, Hadhir al-‘Aalam Al-Islami, At-Taqoddum Cairo, tt., hlm. 53- Jami’ah Al-Islamiyah Madinah, hlm. 2
http://saminsyb.blogspot.com/2012/01/ski-sejarah-dakwah-rasulullah-saw.html
Majalah Mulia BMH “Membangun Bangsa Dengan Dakwah Dan Pendidikan” hal. 9 Edisi Shafar 1436 H./Desember 2014 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar