Rabu, 11 Maret 2015

STRATEGI DAKWAH DI TEMPAT TUGAS/KKN




Strategi dakwah di tempat tugas / kkn



MAKALAH
Diajukan untuk bahan diskusi Pada Mata Kuliah
 “ Fiqhud Dakwah”
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 
Hidayatullah
Depok


 


Oleh :

Moh. Ali Ridho
Nim:13.5.5.2.020



SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )
HIDAYATULLAH
DEPOK
2014





BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Melihat kondisi ummat Islam saat ini sangat memprihatinkan, jangan sampai berbicara ummat islam sedunia, di Indonesia saja sudah banyak yang saling menyalahkan, jangan sampai berbeda ormas, dalam satu ormas pun terkadang saling menjatuhkan hanya karena masalah beda pendapat.
Apalagi sampai bida ormas, mereka saling membid’ahkan bahkan ada saling menyesatkan, bahkan eronisnya adapula yang menklem ormas lain sebagai sarang teroris. Padahal pokok permasalahannya hanya masalah Hkifatul Furu’ yang seharusnya di toreransi, di jadikan sebagai Rahmah bukan malah perpecahan, karena sebanarnya hal tersebut hanya menyangkut masalah perbedaan pendapat Ulama’ Mazhab yang sama- sama kuat dalilnya, dan sama sekali tidak merusak masalah aqidah.
Dari sini penulis pempunyai inisiatif untuk membuat makalah singkat ini dengan judul Strategi Dakwah Di Tempat Tugas / KKN” besar harapan makalah ini dapat bermafa’at bagi penulis khususnya, dan bagi pembaca yang budiman umumnya.
Tujuan atamanya, agar tidak ada lagi perselisihan yang ada di tengah-tengah masyarakat, sehingga tidak ada lagi perpecahan dengan kesalah pahaman yang seharusnya tidak diperdebatkan, akan tetapi di jadikan sebagai rahmat bagi ummat islam sesuwai dengan sabda Rasul saw.  “Khifatu Ummaty Rahmatun”. Sehingga seluruh ummat islam berada dalam dasar peradaban islam yang  ikat dengan Aqidah Islamiyah yang kokoh. Inilah persatuan yang haqiqi yang diwujudkan oleh Islam yang sebenarnya.
Menurut sejarah, Kelompok negara-negara Islam adalah satu-satunya kelompok di dunia yang di dalamnya terdapat faktor-faktor pemersatu histori di samping kesatuan geografis. Ingat, masa kejayaan negara-negara islam yang berada di dalam kekuasaan politik di bawah payung Syari’at Islam secara selih bergaganti mampu bertahan selama 14 abad, sementara usia impirium inggris tidak lebih dari satu abad.
B.       Identifikasi Masalah
1.        Perpecahan ummat islam berdasarkan masalah yang seharusnya tidak perlu diperdebatkan.
2.        Kesalah pahaman orang-orang awam terhadap masalah tersebut.
C.      Batasan masalah
1.        Karena kebanyakan ummat islam saat ini lebih mementingkan persatuan pemerintah daripada persatuan ummat islam.
2.        Karena kebanyakan juga ummat islam saat ini lebih mementingkan pribadi/kelompok daripada kemaslahatan ummat islam.
D.      Rumusan masalah         
1.        Fungsi strategi dakwah.............................................................?
2.        Kategori (Maraatib)  Dakwah.................................................?
3.        Strategi Dakwah Di Tempat Tugas / KKN................................?



BAB II
LANDASAN TEORI
A.      Definisi  Dakwah
Dakwah berasal dari kata kerja da’aa- yad’uu, yang berarti mengajak, menyeru atau pun mengundang, bahkan juga menamakan. Kata ini pun digunakan dalam berbagai makna dalam Al-Qur’an, antara lain:
1.             Istighotsah
2.             Ibadah 
3.             Shalat
4.             Nidaa’ dan Tasmiyah
5.             Do’a
ﻮﺍﺪﻋﻮﺍﺸﻬﺪﺍﺀﻜﻢﻤﻦﺪﻮﻦﺍﷲﺇﻦﻜﻨﺘﻢﺼﺎﺪﻗﻴﻦ
ﻠﻦﻨﺪﻋﻮﻤﻦﺪﻮﻨﻪﺍﻠﻬﺎﻮﻻﺘﺪﻉﻤﻊﺍﷲﺍﻠﻬﺎﺁﺨﺮ 
ﻮﺍﺼﺑﺮﻨﻓﺴﻚﻤﻊﺍﻠﺬﻴﻦﻴﺪﻋﻮﻦﺮﺑﻬﻢﺑﺎﻠﻐﺪﺍﺓﻮﺍﻠﻌﺸﻰّ
ﻻﺗﺠﻌﻠﻮﺍﺪﻋﺎﺀﺍﻠﺮﺴﻮﻞﺒﻴﻨﻜﻢﻜﺪﻋﺎﺀﺒﻌﻀﻜﻢﺑﻌﻀﺎ
ﺃﺪﻋﻮﻨﻰﺍﺴﺘﺠﺐﻠﻜﻢ
Definisi ini semua kita dapatkan, baik dalam keadaan kata transitif atau pun  intransitif.
Bila kata tersebut dikaitkan dengan huruf Ilaa ( ﺇﻠﻰ  ), maka makna secara umum adalah  dorongan dan ajakan untuk mengerjakan sesuatu.
ﻮﺍﷲ ﻴﺪﻋﻮﺇﻠﻰﺪﺍﺮﺍﻠﺴﻼﻢ ﻴﺎﻗﻮﻢ ﻤﺎﻠﻰﺃﺪﻋﻮﻜﻢ ﺇﻠﻰﺍﻠﻨﺠﺎﺓ ﻮﺘﺪﻋﻮﻨﻧﻰﺇﻠﻰﺍﻠﻨﺎﺮﺘﺪﻋﻮﻨﻧﻰﻷﻜﻓﺮﺒﺎﷲ
Dari makna inilah terminology dakwah berasal. Dengan demikian dakwah secara terminologis yakni: dorongan, ajakan dan seruan kepada umat manusia untuk bertauhid kepada Allah dan patuh kepada ajaran-Nya, demi kepentingan dan kemaslahatan hidup mereka secara abadi.
Dengan istilah lain sesuai era kini kiranya bisa dikatakan, sebagai ajakan dan dorongan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sekaligus kualitas hidup mereka. Karena itu tugas da’i adalah mengajak dan mendorong yang tujuannya mentauhidkan Allah, sedang metode dan tekniknya bisa bervariasi dan berkembang secara fleksibel sesuai kebutuhan.





BAB III
PEMBAHASAN

A.      Fungsi Strategis Dakwah
Pada dasarnya dakwah adalah tugas utama dan terutama bahkan tugas satu-satunya para Nabi danRasul A.S. Oleh karenanya, memikul tugas dakwah berarti mewarisi tugas dan fungsi mulia para Nabi dan Rasul tersebut.
Pada dakwah dipertaruhkan hidup dan matinya seluruh agama, bahkan juga semua ide. Tidak ada kebenaran, al-haq atau kebaikan yang bisa berdiri dan berjalan sendiri, tanpa harus diperjuangkan  dan didakwahkan. Itulah sunnah Ilahi, karena itu para Nabi, Rasul dan Malaikat pun diutus dan dikerahkan-Nya untuk tujuan tersebut.
Tidak ada yang mengira selama ini, bahwa hanya dengan dakwah ternyata banyak sekali potensi yang terabaikan selama ini justru menjadi kekuatan dahsyat yang menakjubkan dan mengagumkan dunia sampai saat ini, dan bahkan tidak ada bandingannya.
B.       Kategori (Maraatib)  Dakwah
Para Ulama ada yang membagi dakwah menjadi beberapa kategori, di antaranya sebagai berikut:
1.        Dakwah para Nabi dan Rasul sebagai kategori tertinggi dengan alasan bahwa merekalah pioneer dakwah, kekuatan jiwa mereka lebih handal dan lebih bersih, karena itu pengaruh dan implikasi mereka pun lebih dalam dalam, tajam dan menukik.
2.        Dakwah Ulama sebagai khulafa dan pewaris anbiyaa, sebab dakwah para anbiyaa memiliki dua dimensi pokok, yakni dimensi ilmu dan intelektual dan dimensi qudrah, atau power (kekuasaan) yang bersifat struktural. Dalam segi intelektual itulah para ulama mewarisi para anbiyaa.
3.        Dakwah para Muluk dan Umara. Mereka mewarisi dimensi kedua dakwah para anbiyaa, sebab mereka memiliki sarana kekuasaan untuk mengamankan dan mempertahankan dakwah serta hasil-hasil yang telah dicapai.
4.        Dakwah internal Ummat Islam setara dengan kemampuan masing-masing.
 
C.      Strategi Dakwah Di Tempat Tugas / KKN

1.        Beberapa Elemen Dakwah Setidaknya Meliputi Hal-Hal Sebagai Berikut :
a.         Subyek dakwah atau pelaku dakwah yang sering dikenal dengan istilah da’i dan lebih popular dengan mubaligh.
b.         Obyek dakwah atau sasaran yang menerima dakwah.
c.         Materi dakwah.
d.        Metode dan teknik dakwah.
e.         Takhtit dan mutaba’ah (perencanaan dan pengendaliaan).
f.          Strategi dakwah.
g.         Problematika yang menyangkut da’i, yakni :
1)        Kemampuan penguasaan materi dakwah secara optimal.
2)        Kejelian mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan umat.
3)        Diagnosis dan analisis permasalahan serta kemungkinan terapi yang harus digunakan secara tepat dan akurat.
4)        Selektif, penyampaian materi dan tema tepat.
5)        Penyajian dengan metode, teknik dan perncanaan yang matang serta    strategi yang benar.
6)        Keterbatasan sarana dan kondisi.
Semua problematika tersebut harus ditangan dengan serius, karena itu  perlu keberadaan lembaga dan institusi dakwah yang profesional, yang siap membina dan menyiapkan kader-kader da’i yang qualified dan handal. Yang sangat  dibutuhkan tentu pembinaan dan pelatihan yang intensif dan terarah.
2.        Problematika Obyek Dakwah, Yaitu :
a.       Hetrogenitas umat, baik secara sosial, ekonomi, kultural maupun politik.
b.         Berbagai permasalahan umat yang sangat kompleks.
c.         Tingkat kemampuan ekonomi umat yang umumnya relatif rendah,    membuat mereka berkonsentrasi dalam mengejar kebutuhan hidup, sehingga  minim kepeduliannya terhadap nilai-nilai agama.

3.        Problematika Berkaitan Materi Dakwah, Yakni :
a.         Minimnya literature dan pedomanbakuyang benar-benar sistematis, realistik dan mudah diaplikasikan.
b.         banyak literatur yang masih berbahasa Arab atau lainnya yang umumnya belum terjangkau para da’i.

4.        Metode Dan Teknik Dakwah
Umumnya metode dan teknik dakwah dilakukan secara monoton, rutin dan    kurang kreatifitas juga inovasi. Karena itu, perencanaan, pengendalian, evaluasi dan strategi dakwah sering terabaikan, dan bahkan nyaris terlupakan sama sekali.
5.        Substansi Dan Strategi Dakwah Penulis Yang Dilaksanakan Di Tempat Tugas / KKN

Pokok-pokok pikiran yang dijadikan substansi dan strategi dakwah Penulis selama di Tempat Tugas / KKN adalah :
a.           Menanamkan kepercayaan terhadap masyarakat bahwa penulis benar-benar menjalankan demi kemaslahatan ummah.
b.           Memellihara dan mempertahankan masyarakat Dalam upaya menciptakan suasana tentram dan aman.
c.           Mengadakan Tarbiyatul Qur’an bagi anak-anak khususnya dan bagi bapak-bapak/ibu-ibu yang berminat umumnya.
d.          Menagadakan kajian rutinitas mingguan.
Oleh karena itu, penulis akan mengajak semua pihak, terutama bapak-bapak warga untuk terus memberikan suppot dan mendukung perogram-perogram penulis ke depan, sehingga kiprah penulis sebabagai Da’i benar-benar mendatangkan manfa’at untuk kemaslahatan ummat islam, sehingga persatuan ukhwah islamiyah dapat terujudkan.





BAB IV
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Dakwah berasal dari kata kerja da’aa- yad’uu, yang berarti mengajak, menyeru atau pun mengundang, bahkan juga menamakan. Kata ini pun digunakan dalam berbagai makna dalam Al-Qur’an, antara lain:
1          Istighotsah                                                                    
2          Ibadah                                                                          
3          Shalat                                                                    
4          Nidaa’ dan Tasmiyah                                         
5          Do’a  
Tidak ada yang mengira selama ini, bahwa hanya dengan dakwah ternyata banyak sekali potensi yang terabaikan selama ini justru menjadi kekuatan dahsyat yang menakjubkan dan mengagumkan dunia sampai saat ini, dan bahkan tidak ada bandingannya.
Penulis akan semua mengajak pihak, terutama bapak-bapak warga untuk terus memberikan suppot dan mendukung perogram-perogram penulis ke depan, sehingga kiprah penulis sebabagai Da’i benar-benar mendatangkan manfa’at untuk kemaslahatan ummat islam, sehingga persatuan ukhwah islamiyah dapat terujudkan.


Daftar Pustaka

Buku “Dmokrasi Atas Syura” (Dr. Taufiq Muhammad Asy-Syawi), hal. 290-291. 

Jami’ah Islamiyah Madinah, Usus Ad-Dak’wah, tt., hlm.

Abd Adhim Abd Aziz, Hadhir al-‘Aalam Al-Islami, At-Taqoddum Cairo, tt., hlm. 53- Jami’ah Al-Islamiyah Madinah, hlm. 2 

 http://saminsyb.blogspot.com/2012/01/ski-sejarah-dakwah-rasulullah-saw.html

Majalah Mulia BMH   Membangun Bangsa Dengan Dakwah Dan Pendidikan” hal. 9 Edisi Shafar 1436 H./Desember 2014 M.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar